“Berpihaklah kepada alam sebelum alam itu tidak berpihak pada kita.”
Sebaik-baiknya manusia berencana tetap Allah juga yang menentukan dengan Kuasanya, begitupun Semesta. Saya percaya semua yang terjadi di dalam kehidupan adalah hal terbaik yang Allah berikan agar kita belajar dengan rimba-Nya. Kita telah mengetahui banyak tentang semesta, tapi misteri yang ada di dalamnya tetap tak mampu kita hitung banyaknya, begitu pun waktu.
Ketidak berhasilan saya bertemu langsung dengan sosok pegiat literasi yang datang jauh dari kota Serang Banten adalah pilihan terbaik yang diberikan semesta, rencana kedatangan teh Suni Ahwa ini memang saya ketahui sejak tiga hari sebelum kedatangannya, tapi sayang saya telah berjanji untuk memenuhi keperluan keluarga dari satu minggu sebelumnya, dan memang demikianlah jalannya.
Dalam perjalanan saya melewati libur long weekend kala itu tak satu pesan WhatsApp-pun saya lewati , saya terus berusaha memantau kegiatan di Rumah Pelangi di hari itu. Karena hari itu tidak akan seperti hari biasa, atmosphere kedatangan Teh Suni Ahwa ke Rumah Pelangi Bekasi menggambarkan betapa bersemangatnya ia untuk datang ke taman bacaan yang sangat sederhana di ujung Kabupaten Bekasi ini. Termasuk saya yang menunggu kedatangannya di Sabtu sampai senja hadir dan mendatangkan malam. Itulah jalannya.
Yang saya ketahui beliau berencana bermalam di desa kami, di rumah kami, di tanah kami yang diapit oleh dua kali dan membentuk seperti pulau. Pulau yang memiliki harapan besar untuk kami pemuda desa, kami sang Pemimpi. Lantas apakah misi teh Suni Ahwa jauh jauh datang dari Kota Serang ke tanah kami?
Biarkan Semesta yang menjawab.
Saya tidak mungkin menggambarkan hiruk-pikuk keriuhan di Rumah Pelangi setelah datangnya teh Suni Ahwa ini, saya hanya bisa menilai dari foto-foto yang di-upload oleh para sukarelawan yang hadir, dan saya sangat percaya teh Suni Ahwa yang telah menulis banyak buku ini pasti membawa pelajaran yang sangat berharga untuk adik-adik Rumah Pelangi beserta para sukarelawan dan membawa perubahan signifikan.
Foto bersama di halaman Rumah Pelangi Bekasi |
“Satu biji apel bisa membuat seluruh umat manusia tetap hidup“.
Biji apel inilah yang dibawa oleh Teh Suni Ahwa. Biji apel ini berhasil ditanamkan di Rumah Pelangi, menumbuhkan pohon-pohon semangat baru yang diharapkan berbuah dengan rasa terbaik serta menghasilkan biji-biji baru untuk ditanamkan kembali di masa depan.
Terima kasih Teh Suni Ahwa. Berpetuanglah melintasi pelosok negeri, nikmatilah jutaan hal hebat yang siap menantimu.
----------
THR
Ketua TBM Rumah Pelangi Bekasi