Jumat, 15 Desember 2017
Sudahkah Berkontribusi Nyata?
(Tentangmu Relawan)
Oleh: @dellafauziyah
Setiap orang pasti meyakini bahwa melakukan kebaikan adalah bentuk realisasi diri yang bisa memberi manfaat, baik kepada dirinya ataupun kepada orang lain. Tak masalah dalam lingkup kecil atau besar. Karena Allah tentu melihat niat ikhlas sisi kebermanfaatan.
Di lain pihak, banyak orang yang ingin popular dengan kontribusinya. Iya orang itu menganggap aksi baiknya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Ada juga yang tak mau kontribusinya diketahui banyak orang dan hanya segelintir saja yang tahu, namun bisa jadi ia tak dikenal di bumi tapi terkenal di langit. Soal kebermanfaat yang ingin popular atau tidak itupun tak masalah, lagi-lagi adalah niat ikhlas dan kontribusi nyata.
Kesukarelawanan itu adalah segala bentuk bantuan yang diberikan secara sukarela untuk menolong orang lain. Tak ada pamrih dalam bentuk apapun, tapi totalitas. Itu hebat bagi saya. Kala harta yang begitu diagungkan, semisal "sekarang tuh apasih yang tidak pakai uang", "mana ada yang gratis?", "berapa dulu bayarannya?", dan banyak fakta lain seakan-akan takan ada yang berarti tanpa uang.
Relawan itu hebat. Mereka mengenal kebahagiaan sejati. Membuat orang lain bahagia dengan bagaimana pun kondisinya. Tentu ini sangat menarik, dengan begitu kuat kala ia terluka tapi senyumnya merekah. Maka saya sangat bangga melihat kontribusi nyata para sukarelawan. Itu adalah ketulusan murni. Bukan pekerjaan yang diakhir mengharap upah, bukan profesi yang nantinya ingin naik pangkat.
Rumah Pelangi Bekasi senantiasa berwarna dengan tawa bahagia anak tanpa dosa dan pancaran cahaya sukarelawan dengan ketulusannya. Warnailah lingkungan sekitar agar menjadi senada. Karena hidup bukan hanya tentang saya, tapi tentang kita dengan kebahagiaan. Tertawa dengan tulus tanpa sandiwara.
Semoga Allah selalu menjaga cahaya ini agar tak redup dan senantiasa menjadi sumber cahaya yang dibutuhkan semuanya. Amiin